Jumat, 25 November 2016

gangguan penyakit pada vagina



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
                 Gangguan penyakit pada organ reproduksi wanita harus diwaspadai.  Hal ini dikarenakan lubang pembuangan (anus) terlalu dekat dengan organ reproduksi bagian palin luar wanita (vagina).  Penyakit pada sistem reproduksi wanita bisa disebabkan karena virus, tumor, bakteri atau memang terjadi disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga.  Adapun hal-hal yang tidak terduga seperti makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia, termasuk cara membersihkan daerah kewanitaan yang tepat.
                 Sistem reproduksi wanita berhubungan langsung dengan proses terjadinya kehamilan, yang tentu lebih banyak terjadi pada organ reproduksi wanita.  Beberapa penyakit yang sering terjadi pada sistem reproduksi wanita berupa kanker di wilayah genital, gangguan menstruasi, infeksi pada vagina dan endemetriosis.
1
                 Vaginitas adalah diagnosis masalah ginekologis yang paling sering terjadi di pelayanan primer.  Pada sekitar 90% dari perempuan yang terkena, kondisi ini disebabkan oleh vaginosis bacterial, kondisiosis atau trikomoniosis vulvo vaginal.  Vaginitis terjadi ketika flora vagina telah terganggu oleh adanya mikroorganisme pathogen atau perubahan lingkungan vagina yang memungkinkan mikroorganisme pathogen berkembang biak/berpoliferasi.  Pemeriksaan untuk viginitas meliputi penilaian resiko dan pemeriksaan fisik, dengan fokus perhatian pemeriksaan pada adanya dan karakteristik dari discharge vagina.  Pemeriksaan laboratorium di antaranya: metode sediaan basah garam fisiologis (west mount) dan KOH, pemeriksaan pH discharge vagina dan “Whiff” test.  Pengobatan untuk vaginosis bacterial dan trikomoniosis adalah metronidazol, sementara untuk kandidas vaginal, pilihan pertama adalah obat anti jamur topical.
                 Vaginitas adalah masalah ginekologis yang paling banyak dihadapi oleh dokter yang member pelayanan terhadap perempuan.  Pembuatan diagnosis yang akurat bisa sangat sulit yang menyebabkan upaya pengobatan juga kompleks.  Terlebih lagi adanya obat yang dijual bebas menaikkan kemungkinan pemberian pengobatan yang tidak sesuai untuk vaginitas.

B.   Tujuan Penulisan
       1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah antropobiologi.
       2.    Untuk menambah wawasan tentang penyakit infeksi vagina
       3.    Untuk menambah wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi vagina.
       4.    Untuk menambah wawasan tentang tanda-tanda dan gejala yang dialami penderita inveksi vagina.
       5.    Untuk menambah wawasan tentang cara pengobatan infeksi vagina yang baik dan benar.
       6.    Untuk menambah wawasan tentang cara untuk menjaga alat reproduksi wanita.
       7.    Untuk menambah wawasan tentang cara pencegahan penyakit infeksi vagina.

C.   Manfaat Penulisan
       1.    Mahasiswa dapat mengetahui pengertian penyakit dan pengertian vaginitas.
       2.    Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi vagina.
       3.    Mahasiswa dapat mengetahui tanda-tanda dan gejala yang dialami penderita infeksi vagina.
       4.    Mahasiswa dapat mengetahui cara pengobatan infeksi vagina yang baik dan benar.
       5.    Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk menjaga alat reproduksi wanita.
       6.    Mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan penyakit infeksi vagina.
D.   Rumusan Masalah
                        Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut :
       1.    Apa pengertian penyakit?
       2.    Apa pengertian vaginitas?
       3.    Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi vagina?
       4.    Tanda-tanda dan gejala apa saja yang dialami penderita penyakit infeksi vagina?
       5.    Bagaimana cara pengobatan infeksi vagina yang baik dan benar?
       6.    Bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita khususnya vagina?
       7.    Bagaimana cara pencegahan penyakit infeksi vagina?



















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Penyakit Menurut Beberapa Ahli
       1.    Munjadjad Iskandar
              Penyakit adalah suatu prose salami yang harus kita hadapi, bukan untuk kita musuhi.
       2.    Menurut Dr. Beate Jacob
              Penyakit adalah suatu penyimpanan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.
       3.    George Pickett dan John J.Hanlon
              Penyakit adalah fungsi dari kekuatan agens penyebab dan daya tahan tubuh manusia.

B.   Pengertian Vaginita
                        Adalah infeksi atau peradaban daerah pada vagina yang disebabkan oleh virus atau bakteri.

C.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Vagina
       Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
       1.    Bakteri
              Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi, ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup di dalamnya.  Bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.
       2.    Virus
              Virus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid), karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi.
       3.    Fungi
              Fungi terdiri dari ragi dan jamur.
4
 
       4.    Parasit
              Parasit hidup dalam organism hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan antisopoda.
       Tipe Infeksi :
       1.    Kolonisasi
              Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap/flora residen.
              a.    infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal.
              b.    infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan.
              c.    bacterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri.
              d.    Septikemia:  multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik.
              e.    infeksi akut:  infeksi yang muncul dalam waktu singkat.
              f.     infeksi kronik: infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun).
       2.    Rantai Infeksi
              Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu:
              a.    Agen Infeksi
                     Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu:
                     Microorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan protozoa.  Microorganisme di kulit bisa merupakan flora transient maupun resident.  Organisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil.  Organisme ini bisa hidup dan berbiak di kulit.  Organisme transient melekat pada kulit saat seseorang kontak dengan objek atau orang lain dalam aktivitas normal.  Organisme ini siap ditularkan kecuali dihilangkan dengan cuci tangan.  Organisme resident tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama.  Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergantung pada jumlah microorganism, virulensi (kemampuan menyebabkan penyakit).
              b.    Reservoar (sumber mikroorganisme)
              c.    Portal of Exit (jalan keluar)
              d.    Cara penularan (Transmision)
              e.    Portal of entry (portal masuk)
              f.     Host/pejamu yang rentan
       3.    Proses Infeksi
                     Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentangan penjamu .  Dengan proses perawatan yang tepat maka akan meminimalisir penyebaran dan meminimalkan penyakit.
       4.    Periode / masa inkubasi
       5.    Tahap prodromal
       6.    Tahap sakit
       7.    Pemulihan
       PERTAHANAN TERHADAP INFEKSI
       1.    Flora normal
       2.    Sistem pertahanan tubuh
       INFEKSI JAMUR VAGINA
              Viginitas adalah peradangan (pembekaan, kemerahan) pada vagina yang disebabkan oleh banyak penyebab berbeda.  Salah satunya adalah infeksi jamur candida albicans.  Penyakit yang disebabkan oleh candida viginitas biasa terjadi.  Sebanyak 75% wanita di dunia dapat memiliki penyakit radang vagina.  Candida viginitas dapat dihilangkan dengan cepat dan mudah.  Namun, penyakit ini sangat menular dan sangat rentan untuk kambuh kembali.  Perempuan di semua usia beresiko terkena penyakit ini.  Penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor resiko.
       Infeksi vagina biasanya menampakkan gejala keputihan berlebih dengan bau yang sangat menyengat dan disertai dengan rasa gatal.  Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual.  Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
       FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERJADINYA PENYAKIT INFEKSI VAGINA
       1.    Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang.
       2.    Diabetes (kencing manis) yang tidak dikontrol.
       3.    Kerusakan atau gangguan kekebalan tubuh.
       4.    Penyiraman dengan air yang tidak benar.
       5.    Pengobatan pada vagina yang berkepanjangan

D.   Tanda-Tanda dan Gejala Yang Dialami Penderita Infeksi Vagina
                        Gejala yang paling umum adalah terasa gatal pada vagina dan vulva, muncul benjolan putih, kadang-kadang sedikit lengket, cairan vagina memiliki nanah.

       Penyebab infeksi vagina adalah candida
                        Perempuan beresiko tinggi terkena infeksi jamur vagina karena penggunaan antibiotic yang membunuh bakteri sehat yang melindungi vaginanya.  Tanpa bakteri menguntungkan, kondisi ini akan mempermudah jamur berkembang.  Perempuan yang memiliki diabetes, hamil, menggunakan pil kontrasepsi, melakukan terapi steroid dalam jangka panjang juga mampu mengalami infeksi jamur vagina.  Penyebab lainnya adalah penyiraman vagina dengan air yang berlebihan, makanan kurang bergizi, kurang tidur atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.




E.   Cara Pengobatan Infeksi Vagina yang Baik dan Benar
                        Krim vagina, supositoria vagina dan obat oral dapat digunakan untuk pengobatan.  Krim vagina, supositoria vagina dapat dibeli tanpa resep dokter namun obat oral perlu resep dari dokter.
                        Anti jamur biasanya atau yang biasa digunakan termasuk clotrimazole, miconazole, nistatin dan terconazole.  Flukonazol wich diberikan secara oral.  Efek samping dari obat-obatan tersebut sangat jarang terjadi, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan iritasi vagina atau vulva.
                        Tes yang biasa dilakukan untuk infeksi jamur vagina yaitu:
       1.    Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda untuk menentukan apakah Anda telah mengalami infeksi jamur vagina atau penyakit menular seksual.
       2.    Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa tanda-tanda infeksi di luar maupun di dalam vagina dan leher rahim.
       3.    Dilakukan uji laboratorium pada cairan vagina di bawah mikroskop untuk menentukan jenis jamur menyebabkan peradangan.

       Cara pengobatan infeksi vagina di rumah
       1.    Periksa diri Anda ke dokter secara teratur untuk memantau perkembangan infeksi serta kesehatan Anda.
       2.    Dengarkan petunjuk dari dokter, jangan sembarangan menggunakan obat atau tidak menggunakan obat tanpa ijin dokter.
       3.    Gunakan semua obat sesuai petunjuk
              Jika Anda tidak menyelesaikan pengobatan, infeksi mungkin tidak hilang sepenuhnya dan penyakit ini bisa kembali.
       4.    Mandilah jika Anda merasa gatal dan tidak nyaman.  Rendam vulva selama 10-15 menit dalam air hangat, kemudian tepuk ringan bagian tersebut dengan handuk hingga kering.
       5.    Makanlah yoghurt yang mengandung ragi setiap hari.  Yoghurt dapat membantu menghentikan infeksi jamur kambuh kembali dan juga merupakan sumber kalsium, karena kalsium efektif untuk mendukung perkembangan bakteri menguntungkan dalam vagina.
       6.    Jangan melakukan hubungan seks saat melakukan pengobatan.  Jika demikian Anda diminta untuk menggunakan kondom untuk menghindarkan infeksi dan penyakit lain yang lebih parah.
       7.    Jangan memakai pakaian ketat yang tidak ada sirkulasi udara (seperti celana yang terlalu ketat).

F.    Cara Untuk Menjaga Alat Reproduksi Wanita
       1.    Bersihkan bagian luar vagina setelah buang air.
       2.    Sering ganti pembalut saat haid
       3.    Hindari menggunakan sabun pada alat kelamin
       4.    Hindari sering berlatih douching
       5.    Bersihkan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan intim
       6.    Ganti celana dalam setiap hari.
       7.    Jaga kebersihan alat cukur.
       8.    Bedakan tanda-tanda keputihan
       9.    Jangan merokok
       10.  Pola hidup sehat
       11.  Lakukan pemeriksaan rutin alat reproduksi
       12.  Lakukan hubungan seksual yang aman.

G.   Cara Pencegahan Penyakit Infeksi Vagina
       1.    Selalu memakai celana dalam katun, kapas memungkinkan daerah genital Anda untuk bernafas, membantu tetap kering.
       2.    Jangan gunakan douche vagina.
       3.    Jangan gunakan petroleum jelly atau minyak untuk pelumasan vagina.
       4.    Jika Anda sedang dirawat untuk infeksi vagina, menggunakan semua obat sesuai petunjuk bahkan jika Anda berfikir Anda lebih baik.
       5.    Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan untuk infeksi vagina, tunggu sampai Anda tidak memiliki gejala yang lebih.
       6.    Hindari kontak vagina dengan produk yang dapat mengiritasi vagina seperti produk kesehatan feminine, wangi atau sabun deodorant, bedak, lotion dan mandi gelembung.
       7.    Hindari memakai pakaian ketat seperti pakaian renang, pakaian olah raga atau stoking untuk jangka waktu yang lama.
       8.    Banyak sekali infeksi vagina menyebabkan rasa gatal, jangan menggaruk- menggaruk terinfeksi, meradangkan daerah hanya akan memperburuk keadaan.
       9.    Jika haid dimulai saat Anda menggunakan krim vagina atau supositoria, terus jadwal pengobatan rutin Anda selama periode Anda, dan tidak menggunakan tempon bantalan digunakan sebagai gantinya.
       10.  Jika Anda adalah diri mengobati infeksi vagina dan gejala tidak membaik setelah pengobatan, melihat dokter untuk pemeriksaan vagina.  Jangan menggunakan produk vagina atau perawatan selama 48 jam sebelum janji Anda.
       11.  Selalu gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual kecuali Anda berada dalam hubungan monogomi jangka panjang.
       12.  Selalu bersihkan dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar.  Wiping tidak benar mudah menyebar bakteri ke vagina dan dapat menyebabkan keputihan dan infeksi.
       13.  Gunakan crystal X karena saat ini masih menjadi solusii terbaik mengatasi berbagai masalah pada vagina.









BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan
                        Vaginitas adalah peradangan yang terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri yang hidup di sana.  Tanda atau gejala yang paling umum adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh keabuan dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap.

B.   Saran
                        Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu bagi pembaca yang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.  Semoga makalah ini bemanfaat bagi kita semua.















11
 
DAFTAR PUSTAKA





















MAKALAH

GANGGUAN PENYAKIT/KELAINAN PADA
ORGAN REPRODUKSI WANITA/VAGINA

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Antropobiologi

Dosen Pengampu: Catur Wahyu Priyanto, M.Pd.









Disusun oleh:

Nama         :  Wiji Aminah
NPM          :  1426 GL 0365
Semester    :  V REG
Pokjar        :  Kudus

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
VETERAN SEMARANG
i
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufiq dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Gangguan Penyakit atau Kelainan pada Organ Reproduksi Wanita.”  Saya juga berterima kasih kepada Bapak Catur Wahyu Priyanto, M.Pd., dosen mata kuliah Antropobiologi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai gangguan penyait atau kelainan pada organ reproduksi wanita.  Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.  Oleh karena itu saya berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.  Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.  Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Kudus,    November 2016


Penyusun





ii
 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..         i    
KATA PENGANTAR …………………………………………………….       ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….     iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………     1
A.   Latar Belakang…………………………………………………………      1
B.   Tujuan Penulisan ………………………………………………………      2
C.   Manfaat Penulisan ……………………………………………………..      2
D.   Rumusan Masalah ……………………………………………………..      3
BAB II  PEMBAHASAN…………………………………………………..     4    
A.   Pengertian Penyakit ……………………………………………………      4
B.   Pengertian Vaginitis ……………………………………………………     4
C.   Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi vagina…     4
D.   Tanda-tanda dan gejala yang dialami penderita infeksi vagina…………    7
E.    Cara Pengobatan Infeksi Vagina Yang Baik dan Benar…………………   8
F.    Cara untuk menjaga alat reproduksi wanita …………………………….    9
G.   Cara pencegahan penyakit infeksi vagina………………………………..   9
BAB III PENUTUP…………………………………………………………. 11
A.   Kesimpulan ……………………………………………………………… 11
B.   Saran……………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA








iii
 











      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar