BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Gangguan penyakit pada organ
reproduksi wanita harus diwaspadai. Hal
ini dikarenakan lubang pembuangan (anus) terlalu dekat dengan organ reproduksi bagian
palin luar wanita (vagina). Penyakit
pada sistem reproduksi wanita bisa disebabkan karena virus, tumor, bakteri atau
memang terjadi disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang
tidak terduga. Adapun hal-hal yang tidak
terduga seperti makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia,
termasuk cara membersihkan daerah kewanitaan yang tepat.
Sistem reproduksi wanita
berhubungan langsung dengan proses terjadinya kehamilan, yang tentu lebih
banyak terjadi pada organ reproduksi wanita.
Beberapa penyakit yang sering terjadi pada sistem reproduksi wanita
berupa kanker di wilayah genital, gangguan menstruasi, infeksi pada vagina dan
endemetriosis.
1
|
Vaginitas adalah masalah
ginekologis yang paling banyak dihadapi oleh dokter yang member pelayanan
terhadap perempuan. Pembuatan diagnosis
yang akurat bisa sangat sulit yang menyebabkan upaya pengobatan juga
kompleks. Terlebih lagi adanya obat yang
dijual bebas menaikkan kemungkinan pemberian pengobatan yang tidak sesuai untuk
vaginitas.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah antropobiologi.
2. Untuk menambah wawasan tentang penyakit infeksi vagina
3. Untuk menambah wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit infeksi vagina.
4. Untuk menambah wawasan tentang tanda-tanda dan gejala yang
dialami penderita inveksi vagina.
5. Untuk menambah wawasan tentang cara pengobatan infeksi vagina
yang baik dan benar.
6. Untuk menambah wawasan tentang cara untuk menjaga alat reproduksi
wanita.
7. Untuk menambah wawasan tentang cara pencegahan penyakit infeksi
vagina.
C. Manfaat
Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian penyakit dan pengertian
vaginitas.
2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit infeksi vagina.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tanda-tanda dan gejala yang dialami penderita
infeksi vagina.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengobatan infeksi vagina yang
baik dan benar.
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk menjaga alat reproduksi
wanita.
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan penyakit infeksi
vagina.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian penyakit?
2. Apa pengertian vaginitas?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
vagina?
4. Tanda-tanda dan gejala apa saja yang dialami penderita penyakit
infeksi vagina?
5. Bagaimana cara pengobatan infeksi vagina yang baik dan benar?
6. Bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita
khususnya vagina?
7. Bagaimana cara pencegahan penyakit infeksi vagina?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penyakit Menurut Beberapa Ahli
1. Munjadjad Iskandar
Penyakit adalah suatu
prose salami yang harus kita hadapi, bukan untuk kita musuhi.
2. Menurut Dr. Beate Jacob
Penyakit adalah suatu
penyimpanan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.
3. George Pickett dan John J.Hanlon
Penyakit adalah
fungsi dari kekuatan agens penyebab dan daya tahan tubuh manusia.
B. Pengertian
Vaginita
Adalah
infeksi atau peradaban daerah pada vagina yang disebabkan oleh virus atau
bakteri.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Infeksi Vagina
Penyebab infeksi dibagi menjadi 4
kategori, yaitu:
1. Bakteri
Bakteri merupakan
penyebab terbanyak dari infeksi, ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan
penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup di dalamnya. Bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah,
makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.
2. Virus
Virus terutama berisi
asam nukleat (nucleic acid), karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk
diproduksi.
3. Fungi
Fungi terdiri dari
ragi dan jamur.
4
|
4. Parasit
Parasit hidup dalam
organism hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan
antisopoda.
Tipe Infeksi :
1. Kolonisasi
Merupakan suatu
proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap/flora residen.
a. infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada
bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal.
b. infeksi sistemik : terjadi bila
mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan.
c. bacterimia : terjadi ketika dalam darah
ditemukan adanya bakteri.
d. Septikemia:
multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik.
e. infeksi akut: infeksi yang muncul dalam waktu singkat.
f. infeksi kronik: infeksi yang terjadi secara
lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun).
2. Rantai Infeksi
Proses terjadinya
infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang
mempengaruhi, yaitu:
a. Agen Infeksi
Proses
terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor
yang mempengaruhi yaitu:
Microorganisme
yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan
protozoa. Microorganisme di kulit bisa merupakan
flora transient maupun resident.
Organisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil. Organisme ini bisa hidup dan berbiak di
kulit. Organisme transient melekat pada
kulit saat seseorang kontak dengan objek atau orang lain dalam aktivitas normal. Organisme ini siap ditularkan kecuali
dihilangkan dengan cuci tangan.
Organisme resident tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci
tangan dengan sabun dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan
seksama. Mikroorganisme dapat menyebabkan
infeksi tergantung pada jumlah microorganism, virulensi (kemampuan menyebabkan
penyakit).
b. Reservoar (sumber mikroorganisme)
c. Portal of Exit (jalan keluar)
d. Cara penularan (Transmision)
e. Portal of entry (portal masuk)
f. Host/pejamu yang rentan
3. Proses Infeksi
Infeksi
terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari
tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentangan penjamu . Dengan proses perawatan yang tepat maka akan
meminimalisir penyebaran dan meminimalkan penyakit.
4. Periode / masa inkubasi
5. Tahap prodromal
6. Tahap sakit
7. Pemulihan
PERTAHANAN TERHADAP INFEKSI
1. Flora normal
2. Sistem pertahanan tubuh
INFEKSI JAMUR VAGINA
Viginitas adalah peradangan
(pembekaan, kemerahan) pada vagina yang disebabkan oleh banyak penyebab
berbeda. Salah satunya adalah infeksi
jamur candida albicans. Penyakit yang disebabkan
oleh candida viginitas biasa terjadi. Sebanyak
75% wanita di dunia dapat memiliki penyakit radang vagina. Candida viginitas dapat dihilangkan dengan
cepat dan mudah. Namun, penyakit ini
sangat menular dan sangat rentan untuk kambuh kembali. Perempuan di semua usia beresiko terkena
penyakit ini. Penyakit ini dapat dicegah
dengan mengurangi faktor resiko.
Infeksi vagina biasanya menampakkan
gejala keputihan berlebih dengan bau yang sangat menyengat dan disertai dengan
rasa gatal. Infeksi ini biasanya
menyerang wanita pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang telah
memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERJADINYA PENYAKIT
INFEKSI VAGINA
1. Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang.
2. Diabetes (kencing manis) yang tidak dikontrol.
3. Kerusakan atau gangguan kekebalan tubuh.
4. Penyiraman dengan air yang tidak benar.
5. Pengobatan pada vagina yang berkepanjangan
D. Tanda-Tanda
dan Gejala Yang Dialami Penderita Infeksi Vagina
Gejala yang paling umum adalah terasa gatal pada
vagina dan vulva, muncul benjolan putih, kadang-kadang sedikit lengket, cairan
vagina memiliki nanah.
Penyebab infeksi vagina
adalah candida
Perempuan beresiko tinggi terkena infeksi jamur
vagina karena penggunaan antibiotic yang membunuh bakteri sehat yang melindungi
vaginanya. Tanpa bakteri menguntungkan,
kondisi ini akan mempermudah jamur berkembang.
Perempuan yang memiliki diabetes, hamil, menggunakan pil kontrasepsi,
melakukan terapi steroid dalam jangka panjang juga mampu mengalami infeksi
jamur vagina. Penyebab lainnya adalah
penyiraman vagina dengan air yang berlebihan, makanan kurang bergizi, kurang
tidur atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
E. Cara
Pengobatan Infeksi Vagina yang Baik dan Benar
Krim vagina, supositoria vagina dan obat oral dapat
digunakan untuk pengobatan. Krim vagina,
supositoria vagina dapat dibeli tanpa resep dokter namun obat oral perlu resep
dari dokter.
Anti jamur biasanya atau yang biasa digunakan
termasuk clotrimazole, miconazole, nistatin dan terconazole. Flukonazol wich diberikan secara oral. Efek samping dari obat-obatan tersebut sangat
jarang terjadi, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan iritasi vagina
atau vulva.
Tes yang biasa dilakukan untuk infeksi jamur vagina
yaitu:
1. Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda untuk
menentukan apakah Anda telah mengalami infeksi jamur vagina atau penyakit
menular seksual.
2. Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa
tanda-tanda infeksi di luar maupun di dalam vagina dan leher rahim.
3. Dilakukan uji laboratorium pada cairan vagina di bawah mikroskop
untuk menentukan jenis jamur menyebabkan peradangan.
Cara pengobatan infeksi
vagina di rumah
1. Periksa diri Anda ke dokter secara teratur untuk memantau
perkembangan infeksi serta kesehatan Anda.
2. Dengarkan petunjuk dari dokter, jangan sembarangan menggunakan
obat atau tidak menggunakan obat tanpa ijin dokter.
3. Gunakan semua obat sesuai petunjuk
Jika Anda tidak
menyelesaikan pengobatan, infeksi mungkin tidak hilang sepenuhnya dan penyakit
ini bisa kembali.
4. Mandilah jika Anda merasa gatal dan tidak nyaman. Rendam vulva selama 10-15 menit dalam air
hangat, kemudian tepuk ringan bagian tersebut dengan handuk hingga kering.
5. Makanlah yoghurt yang mengandung ragi setiap hari. Yoghurt dapat membantu menghentikan infeksi
jamur kambuh kembali dan juga merupakan sumber kalsium, karena kalsium efektif
untuk mendukung perkembangan bakteri menguntungkan dalam vagina.
6. Jangan melakukan hubungan seks saat melakukan pengobatan. Jika demikian Anda diminta untuk menggunakan
kondom untuk menghindarkan infeksi dan penyakit lain yang lebih parah.
7. Jangan memakai pakaian ketat yang tidak ada sirkulasi udara
(seperti celana yang terlalu ketat).
F. Cara Untuk
Menjaga Alat Reproduksi Wanita
1. Bersihkan bagian luar vagina setelah buang air.
2. Sering ganti pembalut saat haid
3. Hindari menggunakan sabun pada alat kelamin
4. Hindari sering berlatih douching
5. Bersihkan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan intim
6. Ganti celana dalam setiap hari.
7. Jaga kebersihan alat cukur.
8. Bedakan tanda-tanda keputihan
9. Jangan merokok
10. Pola hidup sehat
11. Lakukan pemeriksaan rutin alat reproduksi
12. Lakukan hubungan seksual yang aman.
G. Cara
Pencegahan Penyakit Infeksi Vagina
1. Selalu memakai celana dalam katun, kapas memungkinkan daerah
genital Anda untuk bernafas, membantu tetap kering.
2. Jangan gunakan douche vagina.
3. Jangan gunakan petroleum jelly atau minyak untuk pelumasan
vagina.
4. Jika Anda sedang dirawat untuk infeksi vagina, menggunakan semua
obat sesuai petunjuk bahkan jika Anda berfikir Anda lebih baik.
5. Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan untuk infeksi
vagina, tunggu sampai Anda tidak memiliki gejala yang lebih.
6. Hindari kontak vagina dengan produk yang dapat mengiritasi vagina
seperti produk kesehatan feminine, wangi atau sabun deodorant, bedak, lotion
dan mandi gelembung.
7. Hindari memakai pakaian ketat seperti pakaian renang, pakaian
olah raga atau stoking untuk jangka waktu yang lama.
8. Banyak sekali infeksi vagina menyebabkan rasa gatal, jangan
menggaruk- menggaruk terinfeksi, meradangkan daerah hanya akan memperburuk
keadaan.
9. Jika haid dimulai saat Anda menggunakan krim vagina atau
supositoria, terus jadwal pengobatan rutin Anda selama periode Anda, dan tidak
menggunakan tempon bantalan digunakan sebagai gantinya.
10. Jika Anda adalah diri mengobati infeksi vagina dan gejala tidak
membaik setelah pengobatan, melihat dokter untuk pemeriksaan vagina. Jangan menggunakan produk vagina atau
perawatan selama 48 jam sebelum janji Anda.
11. Selalu gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual kecuali Anda
berada dalam hubungan monogomi jangka panjang.
12. Selalu bersihkan dari depan ke belakang setelah buang air kecil
atau buang air besar. Wiping tidak benar
mudah menyebar bakteri ke vagina dan dapat menyebabkan keputihan dan infeksi.
13. Gunakan crystal X karena saat ini masih menjadi solusii terbaik
mengatasi berbagai masalah pada vagina.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vaginitas
adalah peradangan yang terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri
yang hidup di sana. Tanda atau gejala
yang paling umum adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh keabuan dan
berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu bagi pembaca
yang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah
ini sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini bemanfaat bagi kita semua.
11
|
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
GANGGUAN PENYAKIT/KELAINAN PADA
ORGAN REPRODUKSI WANITA/VAGINA
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Antropobiologi
Dosen Pengampu: Catur Wahyu Priyanto, M.Pd.
Disusun oleh:
Nama : Wiji Aminah
NPM : 1426 GL 0365
Semester : V REG
Pokjar : Kudus
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
VETERAN SEMARANG
i
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufiq dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Gangguan Penyakit atau Kelainan pada Organ Reproduksi Wanita.” Saya juga berterima kasih kepada Bapak Catur
Wahyu Priyanto, M.Pd., dosen mata kuliah Antropobiologi yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai gangguan penyait atau kelainan pada
organ reproduksi wanita. Saya menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saya berharap
adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kudus,
November 2016
Penyusun
ii
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar
Belakang………………………………………………………… 1
B. Tujuan
Penulisan ……………………………………………………… 2
C. Manfaat
Penulisan …………………………………………………….. 2
D. Rumusan
Masalah …………………………………………………….. 3
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………….. 4
A. Pengertian
Penyakit …………………………………………………… 4
B. Pengertian
Vaginitis …………………………………………………… 4
C. Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi vagina… 4
D. Tanda-tanda
dan gejala yang dialami penderita infeksi vagina………… 7
E. Cara
Pengobatan Infeksi Vagina Yang Baik dan Benar………………… 8
F. Cara untuk
menjaga alat reproduksi wanita ……………………………. 9
G. Cara
pencegahan penyakit infeksi vagina……………………………….. 9
BAB III PENUTUP…………………………………………………………. 11
A. Kesimpulan
……………………………………………………………… 11
B. Saran……………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar